Jumat, 30 Desember 2011 - 0 komentar

the litigators




“We have no choice but to go fight,” Wally said, his voice still hoarse, his delivery slow. “We try to piece together some proof. We go to court and
fight like hell, and when we lose we can tell our clients, that we fought the good fight. In every lawsuit, somebody wins, somebody loses. Sure, we’ll get our butts kicked, but at this point I’d rather walk out of the courtroom with my head up.”

     The Litigators, novel mengenai hukum yang pertama saya baca.  novel ini menceritakan perjalan sebuah kantor hukum kecil di Chicago, Amerika Serikat yang mencoba peruntungan mereka dalam sebuahclass action lawsuit/gugatan ganti rugi ke  salah satu produsen obat yang disinyalir dapat memicu serangan jantung dan kematian.Secara keseluruhan alur cerita yang disuguhkan benar-benar menghibur. Novel ini berhasil membawa perasaan saya sebagai pembaca mengikuti alur cerita yang disuguhkan dengan pemilihan kata yang pas, tak heran John Grisham dinobatkan sebagai salah satu storyteller terbaik di Amerika Serikat oleh New York Times Book Review yang saya dengar. Pengalaman penulis sebagai lawyer terlihat betul pada saat mendeskripsikan hal-hal detail yang biasa terjadi di dunia hukum. Tak ada aksi-aksi seperti legal Hollywood movie dimana sang lawyer diruang persidangan tampil begitu sempurna ataupun sebuah kasus dengan potongan plot yang utuh. Hal-hal tersebut berhasil membuat rasa penasaran di setiap bab nya. Begitu terkesannya saya bagaimana penulis menggambarkan kondisi street lawyer dengan street rulenya di Amerika Serikat, bagaimana mereka mengejar-ngejar ambulance dan berkelahi dengan lawyer lain berebut klien, bagaimana mereka berkomunikasi dengan klien yang mempunyai kehidupan yang sama, berbeda jauh dengan kehidupan lawyer yang selama ini identik dengan kesan elit dan parlente. Hal tersebut diceritakan lewat hadirnya tokoh David Zinc yang sebelumnya bekerja di kantor hukum besar dan tiba-tiba harus turun kejalan dan bekerja sama dengan orang seperti Wally yang bersedia mengganti lawyer fee nya dengan sebuah hubungan sex dengan klien nya. Novel ini juga memiliki komposisi humor fresh yang cukup banyak (atau sangat banyak malah) dan sangat menyatu dengan pembawaan karakter street lawyer. Sayang, sebenarnya terdapat juga bagian dimana David Zinc memainkan peran sebagai lawyer jalanan dengan idealisme membantu rakyat kecil tapi kurang mendapat porsi cukup banyak di novel ini sehingga kesan yang di tonjolkan semata-mata hanya image kantor hukum yang tamak dan terkesan bermain judi dengan kasusnya. Bagi anda yang mengharapkan cerita dari aspek legal atau adegan courtroom yang lebih seperti pada novel John Grisham sebelum-sebelumnya, mungkin akan sedikit kecewa. The Litigators tergolong cerita yang cukup ringan dengan aspek legal yang tidak terlalu rumit. saya tak begitu memahami, namun menurutku novel ini cukup menarik , membuat saya sangat berfikir karena saya bukan orang yang mendalami pengetahuan mengenai hukum :)