Rabu, 23 Mei 2012 - 0 komentar

SAP Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dg Anemia


BAB 1
PENDAHULUAN
   A.    Latar Belakang
Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan asupan makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani. Di masa-masa ini pula, wanita hamil sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk bekerja secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan. Penyakit terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula,  bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan).

   B.     Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara terperinci tujuan dari penulisan ini adalah :
1.      Mengetahui  pengertian gizi seimbang pada ibu hamil
2.      Mengetahui manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil
3.      Mengetahui kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil anemia
4.      Mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

BAB 11
ISI
A.    SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
1.      Hari/Tanggal   : Kamis, 22 Maret 2012
2.      Topik              : Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dengan Anemia
3.      Sub Topik       :
                                                            1.      Pengertian gizi seimbang pada ibu hamil
                                                            2.      Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil
                                                            3.      Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil anemia
                                                            4.      Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
4.      Metode           : Tanya jawab dan demonstrasi
5.      Alat Peraga     : Benda tiruan dan poster
6.      Sasaran           : Ibu hamil dan wanita usia produktif
7.      Materi             : Terlampir
8.      Referensi        : Terlampir

B.     Pengertian Gizi Seimbang pada Ibu Hamil
Gizi seimbang pada ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
C.    Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil
1.      Menjaga kesehatan ibu hamil
2.      Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan
3.      Persiapan untuk menghadapi persalinan
D.    Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil anemia
1.    Karbohidrat / kalori
             Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Tubuh ibu memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, rasa lapar ibu digunakan sebagai panduan kebutuhan kalori.. Kalori dapat Anda dapatkan dengan mengkonsumsi buah, sereal, beras merah, sayur, kentang dll.

2.    Protein
             Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidupnyaHal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dll.

3.    Asam Folat
             Asam Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio.  Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 0.4 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.

4.     Zat Besi
            Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 30 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

5.    Seng (Zinc)
            Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zat seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.

6.    Kalsium
                        Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1200 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

7.    Vitamin C
            Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

8.    Vitamin A
            Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

E.     Akibat ibu Hamil Kekurangan Gizi
Pengaruh bagi ibu hamil:
a.    Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b.    Perdarahan dalam masa kehamilan
c.    Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d.   Anemia/kurang darah
1.    Pengaruh waktu persalinan:
a.    Persalinan sulit dan lama
b.    Persalinan sebelum waktunya (prematur)
c.    Perdarahan setelah persalinan
2.    Pengaruh pada janin:
a.    Keguguran
b.    Bayi lahir mati
c.    Cacat bawaan
d.   Anemia pada bayi
e.    Berat badan lahir rendah

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil diskusi kelompok kami dapat disimpulkan bahwa pengertian dari gizi seimbang pada ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Manfaat dari gizi seimbang adalah untuk menjaga kesehatan ibu hamil, menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan dan persiapan untuk menghadapi persalinan.
Kebutuhan gizi bagi ibu hamil yang anemia adalah diperbanyak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, asam folat, zat besi, zinc, kalsium, vitamin B dan A.
Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil adalah ibu lemah dan kurang nafsu makan, perdarahan dalam masa kehamilan, kemungkinan terjadi infeksi tinggi, anemia/kurang darah. Pengaruh waktu persalinan adalah persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan. Pengaruh pada janin adalah keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan berat badan lahir rendah.






0 komentar:

Posting Komentar