BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa
kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan asupan makan yang
maksimal baik untuk jasmani maupun rohani. Di masa-masa ini pula, wanita hamil
sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk bekerja secara
maksimal. Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih, kepala pusing,
sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan
tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita anemia
pada masa kehamilan. Penyakit terjadi akibat rendahnya kandungan
hemoglobin dalam tubuh semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat
kita artikan dengan kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada
biasanya.
Selama
hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang
tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan
makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok
dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang
janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil
telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir
prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan
persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan
pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB
yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi
(keracunan kehamilan).
B. Tujuan Penulisan
Penulisan
makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara
terperinci tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Mengetahui pengertian gizi seimbang pada ibu hamil
2. Mengetahui
manfaat makanan bergizi bagi ibu
hamil
3. Mengetahui
kebutuhan
zat gizi untuk ibu hamil anemia
4. Mengetahui
dampak
kekurangan gizi pada ibu hamil
BAB
11
ISI
A.
SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)
1. Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2012
2. Topik : Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
dengan Anemia
3. Sub
Topik :
1.
Pengertian gizi
seimbang pada ibu hamil
2.
Manfaat
makanan bergizi bagi ibu hamil
3.
Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
anemia
4.
Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
4. Metode :
Tanya jawab dan demonstrasi
5. Alat
Peraga : Benda tiruan dan poster
6. Sasaran : Ibu hamil dan wanita usia produktif
7. Materi : Terlampir
8. Referensi :
Terlampir
B.
Pengertian
Gizi Seimbang pada Ibu Hamil
Gizi
seimbang pada ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan
janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
C. Manfaat
makanan bergizi bagi ibu hamil
1.
Menjaga
kesehatan ibu hamil
2.
Menjaga
kesehatan janin yang ada dalam kandungan
3.
Persiapan
untuk menghadapi persalinan
D.
Kebutuhan
zat gizi untuk ibu hamil anemia
1. Karbohidrat / kalori
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan
energi yang meningkat. Energi
ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah,
dan jaringan yang baru. Tubuh ibu memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori
pada kehamilan. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah
dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, rasa lapar ibu digunakan sebagai panduan
kebutuhan kalori.. Kalori dapat Anda dapatkan dengan mengkonsumsi buah, sereal,
beras merah, sayur, kentang dll.
2. Protein
Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak selama
kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidupnya. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk
pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein
setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan
protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori
sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan,
telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein
juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian,
tempe, tahu, oncom, dll.
3.
Asam Folat
Asam Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan
penting dalam perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada
otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan
kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan
pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan
terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap
harus melanjutkan konsumsi folat. 0.4 mg folat disarankan untuk ibu hamil.
Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau
(seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum
merupakan sumber alami yang mengandung folat.
4.
Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin,
yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan
tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada
tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi
bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu
hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup
umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat
besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 30 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi
bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan
yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.
5.
Seng (Zinc)
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang
memiliki kadar zat
seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi
dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak
didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang
lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan
langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami
pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa
sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan
tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat
seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.
6.
Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25
sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil
dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu,
kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan
berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi
otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan,
kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu
hamil adalah sekitar 1200 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya
produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
7.
Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan
makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari
kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia
di otak. Wanita hamil setiap
harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan
mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry,
jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan
zat besi dalam tubuh.
8.
Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh,
termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi
berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran
berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.
E. Akibat
ibu Hamil Kekurangan Gizi
Pengaruh bagi ibu hamil:
a.
Ibu
lemah dan kurang nafsu makan
b.
Perdarahan
dalam masa kehamilan
c.
Kemungkinan
terjadi infeksi tinggi
d.
Anemia/kurang
darah
1.
Pengaruh waktu persalinan:
a.
Persalinan
sulit dan lama
b.
Persalinan
sebelum waktunya (prematur)
c.
Perdarahan
setelah persalinan
2.
Pengaruh pada janin:
a.
Keguguran
b.
Bayi
lahir mati
c.
Cacat
bawaan
d.
Anemia
pada bayi
e.
Berat
badan lahir rendah
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil diskusi kelompok kami dapat disimpulkan
bahwa pengertian dari gizi
seimbang pada ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan
janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Manfaat dari gizi seimbang adalah untuk menjaga
kesehatan ibu hamil, menjaga kesehatan
janin yang ada dalam kandungan dan persiapan
untuk menghadapi persalinan.
Kebutuhan gizi bagi ibu hamil yang anemia adalah
diperbanyak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, asam
folat, zat besi, zinc, kalsium, vitamin B dan A.
Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil adalah ibu lemah
dan kurang nafsu makan, perdarahan dalam masa kehamilan, kemungkinan terjadi
infeksi tinggi, anemia/kurang darah. Pengaruh waktu persalinan adalah persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(prematur), perdarahan setelah persalinan. Pengaruh pada janin adalah
keguguran, bayi lahir mati, cacat
bawaan, anemia pada bayi, dan berat badan lahir rendah.
0 komentar:
Posting Komentar