BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam
kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang
membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit
daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk
sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Berdasarkan lokasinya, sariawan pada anak, baik itu
bayi maupun balita, lebih sering terjadi pada bibir, lidah, pipi bagian dalam
(mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali terjadi sariawan di gusi. Munculnya
pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak pernah berjejer seperti yang terjadi
pada orang dewasa.
Ada beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada
anak. Di antaranya stomatitis apthosa, yaitu sariawan karena trauma, misalnya
tergigit atau terkena sikat gigi sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan oral
thrush/moniliasis, yang disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini
banyak dijumpai di lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus
herpes simplek. Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.
B. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dari oral
trush
2.
Mengetahui penyebab dan
penanggulangan oral trush
3.
Mengetahui tanda dan gejala oral
trush
4.
Mengetahui pengertian diaper rash
5.
Mengetahui penyebab dan penagulangan
diaper rash
6.
Mengetahui tanda dan gejala diaper
rash
BAB II
ISI
ORAL
TRUSH (Penyakit Mulut Pada Bayi)
A. Pengertian
Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa
dan lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini
ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang
dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu
dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang
sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu
infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa
merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.
B. Etiologi
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur candida
albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama
persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting
susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral thrush pada
bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur candida albicans bersifat
saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna
antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan
dapat menimbulkan infeksi berupa oral thrush dan diare, sehingga apabila
penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan
sariawan atau oral thrush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika
yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain
tertekan.Oral thrush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena
kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang
lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil
atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan
permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya
kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat
imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni
esophagus.
C. Tanda Dan
Gejala
Pada bayi, gejala sariawan berupa suhu badan meninggi
hingga 40 derajat Celcius, mengeluarkan air liur lebih dari biasa, rewel, tak
mau makan atau makanan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah
terus. Biasanya disertai dengan bau mulut yang kurang sedap, akibat kuman atau
jamur. Sedangkan pada balita, kadang suhu yang naik tak terlalu tinggi dan nafsu
makannya berkurang.
1.
Tanda
Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesikel atau
bulatan kecil. Warnanya putih atau kekuningan. Mula-mula berdiameter 1-3 mm.
Kemudian berkembang berbentuk selaput. Jika selaputnya mengikis, maka akan
terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus. Besarnya sariawan tetap, tidak
membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya bisul.
Biasanya pemunculan vesikel ini bersamaan dengan
timbulnya panas. Adakalanya
vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai panas,
jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas umumnya sariawan karena
jamur candida atau virus herpes.
Sebetulnya sariawan bisa sembuh sendiri seperti
sariawan herpetik. Namun sariawan karena jamur harus diobati dengan obat
anti-jamur. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika sariawan
tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh
tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya
diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah.
2.
Gejala
Gejala yang mudah dikenali, adalah lidah yang menjadi
agak licin, berwarna kemerah-merahan, timbul luka dibagian bawah dan pinggir
atau pada belahan bagian tengah lidah. Pada pipi bagian dalam tampak
bintik-bintik putih, terkadang terdapat benjolan kecil yang dapat pecah
sehingga mulut terasa perih.
Secara keseluruhan Gejala oraltrush yaitu :
1.
Tampak bercak keputihan pada mulut,
seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
2.
Bayi kadang-kadang menolak untuk
minum atau menyusu.
3.
Mukosa mulut mengelupas.
4.
Lesi multiple (luka-luka banyak)
pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang
melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5.
Bila terjadi kronis maka terjadi
granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang
berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
6.
gejala yang muncul adalah suhu badan
meninggi sampai 40 derajat Celcius.
7.
Tak mau makan atau makan
dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus.
8.
Bayi banyak mengeluarkan air liur
lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.
D. Komplikasi
Apabila oral thrush tidak segera ditangani atau
diobati maka akan menebabkan kesukaran minum(menghisap puting susu atau dot)
sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush tersebut dapat
mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi usus
yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare. Diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang lama
E. Penatalaksanaan
Terdiri dari 2 cara :
1) Medik /pengobatan
Memberikan obat antijamur, misalnya :a. Miconazol :
mengandung miconazole 25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel miconazole dapat
diberikan ke lesi setelah makan.b.Nystatin : tiap pastille mengandung 100.000
unit nistatin. Satu pastille harus dihisap perlahan-lahan 4 kali sehari selama
7-14 hari. Pastille lebih enak daripada sediaan nistatin lain. Nistatin ini
mengandung gula.
2) Keperawatan
Masalah dari oral thrush pada bayi adalah bayi akan
sukar minum dan risiko terjadi diare. Upaya agar oral thrush tidak terjadi pada
bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air
mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
Apabila di bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot
dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi menggunakan dot
satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak
cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering,
nanti ketika akan dipakai seduh dengan air mendidih.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena
selain dapat menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika
bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu
sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu
menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga
dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di
dalam mulut.
Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika
selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu
yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak
dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan
yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap
habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.Oral thrush dapat
dicegah dengan selalu menjaga kebersihan mulut dan sering-seringlah minum
apalagi sehabis makan.
Sariawan dapat sembuh dengan sendirinya, kecuali
sariawan akibat jamur yang harus diobati dengan obat antijamur. Masa
penyembuhan relatif lama, yaitu seminggu. Jika tak segera diobati, dapat
berkelanjutan meski hanya menyebar di sekitar mulut saja. Tapi jamur yang
tertelan dan melewati pembuluh darah, juga bisa menyebabkan diare.
Saat sariawan, biasanya si kecil enggan makan atau
minum. Berikut kiat untuk membantunya mendapatkan asupan yang dibutuhkan:
·
Suapi makannya dengan menggunakan
sendok secara perlahan-lahan. Usahakan minum menggunakan sedotan dan gelas,
untuk menghindari kontak langsung dengan sariawan serta tak menimbulkan gesekan
dan trauma lebih lanjut.
·
Berikan makanan yang bertekstur
lembut dan cair, pada intinya yang mudah ditelan dan disuapi. Hindari makanan
yang terlalu panas atau terlalu dingin, agar tidak menambah luka.
·
Makanan yang banyak mengandung
vitamin C dan B serta zat besi, dapat memercepat proses penyembuhan. Misalnya
buah-buahan dan sayuran hijau. Kekurangan vitamin C dapat memudahkan si kecil
mengalami sariawan.
·
Olesi bagian yang sariawan dengan
madu.Jika telah diberi obat, biasanya obat kumur, tetapi tak juga sembuh,
kemungkinan ada penyebab lain. Misalnya kuman yang telah bertambah, pemakaian
obat dengan dosis tak tepat, atau cara memberi makanan yang membuat sariawan si
kecil kembali mengalami trauma di lidah.
Bisa juga lantaran daya tahan tubuh anak yang rendah.
Biasanya anak yang sering sariawan, lebih banyak akibat daya tahan tubuhnya
rendah dan kebersihan mulut dan gigi yang tak terjaga.
DIAPER
RASH (RUAM POPOK)
a.
Pengertian
Diaper
rash(ruam popok) merupakan akibat akhir karena kontak terus menerus dengan
keadaan lingkungan yang tidak baik.
b. Penyebab
a) Kebersihan
kulit yang tidak terjaga
b) Jarang
ganti popok setelah bayi kencing
c) Udara
atau suhu lingkungan yang terlalu panas
d) Akibat
mencret
c. Tanda
dan gejala
a) Iritasi
pada kulit yang terkena muncul sebagai erytema.
b) Eropsi
pada daerah kontak yang menonjol seperti : pantat,alat kemaluan,perut bawah dan
paha atas.
c) Keadaan
lebih parah dapat terjadi : papitaerythematosa, vesicular, ulcerasi.
d. Penatalaksanaan
a)
Daerah yang terkena
diaper rush,tidak boleh terkena air dan harus dibiarkan terbuka dan tetap
kering
b)
Untuk membersihkan
kulit iritasi dengan menggunakan kapas halus yang mengandung minyak
c)
Segera bersihkan dan
keringkan bila anak ,kencing atau berak
d)
Posisi tidur anak
diatur supaya tidak menekan kulit/daerah yang iritasi
e)
Usahakan memberikan
makanan TKTP dengan porsi yang cukup
f)
Memperhatikan kebersihan
kulit dan kebersihan tubuh secara keseluruhan.
g)
Memelihara kebersihan
pakaian dan alat-alat nya.
h)
Pakaian/celana yang
basah oleh air kencing harus di rendam dalam air yang dicampur acidum boricum
i)
Kemudian di bersihkan
dan tidak boleh menggunakan sabun cuci lansung di bilas dengan bersih dan
keringkan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Oral thrush dan diaper rash merupakan
penyakit pada bayi yang di akibatkan karna daya tahan tubuh yang kurang baik
dan lingkungan sekitar yang kurang terjaga kebersihannya.Oleh karna itu
pentingnya peran orang tua dalam merawat bayi agar terhindar dari peyakit di
atas karna sangat mengganggu kenyamanan bayi.
B. Lampiran
1. Oral Trush
2. Diaper
Rash
0 komentar:
Posting Komentar