Senin, 01 Oktober 2012 - 0 komentar

MASALAH BERCAK MONGOL DAN HEMANGIOMA PADA BAYI


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang paling kritis. Maka dari itu diperlukan pemantauan pada bayi baru lahir. Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
Dengan pemantauan neonatal dan bayi, kita dapat segera mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada bayi sedini mungkin. Contoh masalah pada bayi yang sering kita temui yaitu bercak Mongol dan Hemangioma. Jika salah satu dari masalah tersebut tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan masalah atau komplikasi lainnya. Namun, tak semua masalah tersebut harus mendapat penanganan khusus karena bisa membuat dampak negative pada pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ada masalah yang seharusnya dibiarkan saja karena masalah tersebut bisa menghilang dengan sendirinya.
Oleh karena ibu dalam makalah ini akan membahas bercak Mongol dan Hemangioma, serta penanganan yang sesuai agar tidak menimbulkan dampak lainnya. Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang masalah pada bayi.

B.        Tujuan
a.    Untuk mengetahui pengertian dari Bercak Mongol dan Hemangioma
b.    Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Bercak Mongol dan Hemangioma
c.    Untuk mengetahui penanganan Bercak Mongol dan Hemangioma

BAB II
ISI

A.       Bercak Mongol
a.    Pengertian Bercak Mongol
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian bokong,pinggang dan bahu. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, terkadang juga pada anak-anak dengan orang tua Mediterania .
Sementara itu, menurut Mary Hilton dalam bukunya Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, bintik mongol adalah daerah pigmentasi biru kehitaman yang dapat terlihat pada semua permukaan tubuh termasuk pada ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di punggung dan bokong. Daerah pigmentasi ini terlihat pada bayi yang berasal dari Mediterania, Amerika Latin, Asia, Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia. Bercak-bercak ini lebih sering terlihat pada individu berkulit gelap tanpa memperhatikan kebangsaannya. Bercak ini secara bertahap akan  lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun.
b.    Penyebab Bercak Mongol
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80% bayi berkulit hitam, orang timur dan India timur memiliki lesi ini. Sementara angka kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang.
Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (timur) lahir dengan bercak ini, namun pada bayi kaum Asia hanya 5%. Lesi ini biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel rambut yang terkadang tersebar simetris, tetapi dapat juga unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik.
Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua kehidupannya. Bidan harus dapat memberikan konseling pada orang tua bahwa bercak mongol tersebut wajar dan akan hilang sendiri tanpa pengobatan, sehingga orang tua tidak perlu khawatir terhadap keadaan bayinya.
c.    Tanda dan  Gejala Bercak Mongol
Tanda lahir ini biasanya berwarna cokelat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timul pada bagian punggung bawah dan bokong tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga memiliki ukuran yang bervariasi, dari sebesar penitinsampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol. Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai :
a)    Luka seperti pewarnaan
b)    Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal
c)    Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
d)   Bercak yang biasanya akan hilang dalam hitungan bulan atau tahun
e)    Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan
d.   Penanganan Bercak Mongol
Bercak mongol biasanya menghilang di tahun pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang dan menetap sampai dewasa.
Sumber lain mengatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia 2 tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Terkadang juga menhilang setelah dewasa. Sebagian kecil seiktar 5% anak yang lahir dengan bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan khusus.
Nevus ota (daerah zigomatikus) dan nervus ito (daerah sklera atau fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak perlu diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan sinar laser.
Penatalaksanaan yang bisa dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelasakan bahwa bintik mongol ini akan menhilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.

B.        Hemangioma
a.    Pengertian Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak atau tumor vaskuler jinak akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 tahun (5-10%). Biasanya hemangioma sudah tampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul disetiap tempat seperti kepala, leher, muka, kaki, atau dada. Hemangioma merupakan tumor vaskuler jinak terlazim pada bayi dan anak. Meskipun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang tua, contohnya adalah cherry  hemangioma atau angioma senilis yang biasanya jinak, kecil, red-puple papule pada kulit orang tua.
Hemangioma lebih banyak ditemukan pada kaum wanita ketimbang kaum pria. Benjolan merah ini juga lebih sering ditemukan pada bayi prematur ketimbang bayi yang lahir pada waktunya. Bayi yang memiliki kulit putih juga lebih berisiko memiliki hemangioma dibanding bayi yang berkulit gelap atau berwarna.

b.    Tanda dan Gejala Hemangioma
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis (pertambahan pembuluh darah dalam embrio) sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferontumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma (Kushner, et al., 1999; Katz, et al., 2002).
Para ahli berpendapat jika hemangioma ada kaitannya dengan protein yang diproduksi plasenta selama kehamilan.
c.    Klasifikasi Hemangioma
Ø  Nevus flammeus (Hemangioma Kapiler)
Daerah kapiler yang tidak menonjol, berbatas tegas, ukurannya tidak bertambah, berwarna merah ungu, dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
(1)   Strawberry hemangioma (hemangioma simplek)
Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Lebih sering terjadi pada bayi prematur dan akan menghilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu (Hall, 2005). Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar (Kushner, et al., 1999; Katz, et al., 2002; Lehrer, 2003; Anonim, 2005).

(2)   Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah (Worman, 1998; Hamzah, 1999).
Ø  Nevus vaskulosus
Kapiler yang baru terbentuk dan membesar pada kulit (lapisan dermis dan subdermis) yang tumbuh beberapa bulan setelah lahir kemudian mengerut dan menghilang dengan sendirinya.
d.   Penanganan Hemangioma
Ada 2 cara pengobatan:
1.    Cara konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun (Hamzah, 1999).
Hemangioma superfisial atau hemangioma strawberry sering tidak diterapi. Apabila hemangioma ini dibiarkan hilang sendiri, hasilnya kulit terlihat normal (Kantor, 2004).
2.    Cara aktif
Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan tenggorokan, hemangioma yang mengalami perdarahan, hemangioma yang mengalami ulserasi, hemangioma yang mengalami infeksi, hemangioma yang mengalami pertumbuhan cepat dan terjadi deformitas jaringan (Anonim, 2005).
·         Pembedahan
Indikasi :
1. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat,  misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 4 kali lebih besar.
2.  Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
3.  Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun.
Lesi yang terletak pada wajah, leher, tangan atau vulva yang tumbuh cepat, mungkin memerlukan eksisi lokal untuk mengendalikannya (Hamzah, 1999).
·         Radiasi
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan karena:
1. Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif.
2. Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama.
3. Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
Walaupun radiasi digunakan secara luas dalam masa lampau untuk mengobati hemangioma, pada saat ini jarang digunakan karena komplikasi jangka lama terapi radiasi, serta fakta bahwa kebanyakan hemangioma kapiler akan beregresi (Hamzah, 1999).

·         Kortikosteroid
Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah:
1. Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital.
2. Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik.
3. Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium.
4. Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia.
5. Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular.
Kortikosteroid yang dipakai ialah antara lain prednison yang mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi, yaitu untuk bentuk strawberry, kavernosum, dan campuran. Dosisnya per oral 20-30 mg perhari selama 2-3 minggu dan perlahan-lahan diturunkan, lama pengobatan sampai 3 bulan. Terapi dengan kortikosteroid dalam dosis besar kadang-kadang akan menimbulkan regresi pada lesi yang tumbuh cepat (Hamzah, 1999).
Hemangioma kavernosa yang tumbuh pada kelopak mata dan mengganggu penglihatan umumnya diobati dengan steroid injeksi yang menurunkan ukuran lesi secara cepat, sehingga perkembangan penglihatan bisa normal. Hemangioma kavernosa atau hemangioma campuran dapat diobati bila steroid diberikan secara oral dan injeksi langsung pada hemangioma (Kantor, 2004).
     Penggunaan kortikosteroid peroral dalam waktu yang lama dapat meningkatkan infeksi sistemik, tekanan darah, diabetes, iritasi lambung, serta pertumbuhan terhambat (Anonim, 2005).
·         Obat sklerotik
     Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma, misalnya dengan namor rhocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau larutan NaCl hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak disukai karena rasa nyeri dan menimbulkan sikatrik (Hamzah, 1999).
·         Elektrokoagulasi
Cara ini dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral arterinya, juga untuk hemangioma senilis dan granuloma piogenik (Hamzah, 1999).
·         Pembekuan
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair (Hamzah, 1999).
·         Antibiotik
Antibiotik diberikan pada hemangioma yang mengalami ulserasi. Selain itu dilakukan perawatan luka secara steril (Anonim, 2005).

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bercak Mongol dan Hemangioma termasuk dalam masalah pada BBL (Bayi Baru Lahir). Kelainan ini akan tampak setelah bayi dilahirkan atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran.
Bercak mongol biasanya menghilang di tahun pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang dan menetap sampai dewasa. Namun untuk Hemangioma ada 2 cara pengobatan yaitu cara konservatif untuk Hemangioma superfisial atau hemangioma strawberry sering tidak diterapi. Apabila hemangioma ini dibiarkan hilang sendiri, hasilnya kulit terlihat normal dan cara aktif yaitu untuk hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan tenggorokan, hemangioma yang mengalami perdarahan, hemangioma yang mengalami ulserasi, hemangioma yang mengalami infeksi, hemangioma yang mengalami pertumbuhan cepat dan terjadi deformitas jaringan.

Lampiran gambar


  1. Bercak Mongol











  1. Strawberry Hemangioma









  1. Granuloma Piogenik




0 komentar:

Posting Komentar